Simbol Swastika resmi digunakan Nazi Jerman sebagai lambang Partai NSDAP pada 7 Agustus 1920, dalam kongres Salzburg. Adolf Hitler sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi Nazi menggunakan simbol tersebut karena menganggap Swastika melambangkan kedigdayaan Ras Arya sekaligus lambang anti- semit. Penggunaan simbol Swastika juga tertuang dalam "buku pedoman" bagi warga jerman pada masa pemerintahan Nazi yaitu Mein Kampf (perjuanganku), dalam Mein Kampf, Hitler menjelaskan alasan penggunaan simbol tersebut sebagai lambang bendera Nazi, berikut kutipannya : " di merah kita melihat ide sosial dalam gerakan, di putih ide nasionalisme, dan di swastika terdapat misi perjuangan untuk kemenangan ras arya serta kemenangan dengan ide kreatif dan akan selalu bersifat anti- semit" (Mein Kampf, halaman 496-497). Swastika dalam partai Nazi juga dikenali sebagai simbol yang membuat dan menjalani kehidupan (das Symbol des schaffenden, wirkenden Lebens) serta perlambangan ras Jermanisme (Rasseabzeichen des Germanentums).
Namun pada kenyataanya jauh sebelum Nazi Jerman menggunakan simbol tersebut, swastika telah dikenal luas oleh dunia sebagai simbol kebijakan dan belas kasih. Dalam usia sejarah 3.000 tahun, simbol swastika berasal dari budaya India dan Barat kuno. Simbol tersebut mewakili pergerakan berkesinambungan, sebuah pergerakan seperti kincir yang digerakkan angin atau air. Ia akan terus menerus berputar searah perputaran jarum jam dan sebaliknya. Ketika berputar searah jarum jam Swastika mewakili energi alam semesta, kuat dan penuh kecerdasan dan ketika ia berputar berlawanan dengan arah jarum jam, Swastika mewakili belas kasih.Swastika juga melambangkan keharmonisan universal dan keseimbangan dari hal- hal yang berlawanan. Mungkin atas dasar itu Adolf hitler menggunakan simbol Swastika sebagai perwujudan untuk menguasai dunia.
Bendera merah darah, yang ditengahnya berlambang swastika