Bagaimana sich Cara buat Sebuah Game

Game Kayak Apa Ya?

Yang pasti untuk pertama kali, game-nya masih akan 2D, karena pemrograman untuk 3D butuh perjuangan dan pembelajaran yang tidak sedikit. Game kita seharusnya mementingkan gameplay, karena untuk artwork kita akan kalah dengan game-game 3D.
Game ini juga kemungkinan besar akan didistribusikan gratis – setidaknya shareware. Kalau mau open source mungkin baik, tetapi masalah lisensi ini nantinya akan didiskusikan dengan tim.

Jenis / Genre Game

Gw sih sangat ingin membuat game RPG, karena di dalam game RPG kita bisa membuat mini-game dengan genre apapun di dalam sebuah RPG. Masalahnya RPG adalah tipe game yang butuh paling banyak waktu development, jadi sepertinya impian gw gak akan terjadi dalam waktu dekat. Huuuuhhh…
Game RTS juga sepertinya tidak akan berhasil sebagai proyek pertama karena kompleksitasnya. Begitu juga dengan FPS (karena harus 3D cuy!). Menurut gw genre game yang bisa dibuat antara lain (beserta contoh):
  • turn-based strategy (Civilization, Heroes I – IV)
  • fighting (Tekken)
  • arcade (game-game konsol klasik yang side-scrolling, kayak tembak2an pesawat (kuno banget ih…?), Rockman)
  • puzzle (Sudoku, Sokoban, Chip’s Challenge)

Platform yang Akan Dipakai

Pilihan yang paling gampang adalah membuat game di PC, karena hampir semua orang punya komputer. Testing pun akan mudah. Kita juga bisa memilih bahasa pemrograman apapun, dan banyak library untuk game development sudah tersedia. Tetapi, game-game di PC biasanya sangat bagus dalam hal artworknya, jadi kalau game-nya mau bagus kita juga harus membuat artwork yang canggih pula. Bahkan mungkin kita harus membuat game 3D yang rasanya tidak akan selesai untuk proyek pertama.
Ada juga alternatif yang cukup menarik yaitu membuat game untuk HP. Game HP perlu desain gameplay yang unik karena interfacenya yang memang bukan untuk bermain game (tidak ada mouse, hanya tombol angka dan directional pad saja). Lagipula, artwork di game-game mobile tidak bisa semewah game PC (karena keterbatasan prosesor dan memori). Lalu karena ukurannya yang kecil, proyek akan cenderung lebih cepat selesai. Tapi hanya satu bahasa yang bisa dipakai yaitu Java (varian J2ME pula).
Selain itu kita juga bisa membuat game yang web-based seperti Tribalwars, MyMiniCity, Kingdom of Loathing, atau game-game yang ada di Facebook. Kalau mau membuat game seperti ini kita harus berkomitmen untuk biaya server, jadi sepertinya game jenis ini kurang tepat untuk kita yang bermodal nol >.<.

Masalah Tim dan Development

Menurut gw untuk pertama kali kita membuat game yang simpel dulu tapi memerlukan kerja setiap anggota tim. Dari situ kita dapat melihat apakah tim kita cukup solid dan bisa diatur :D. Setelah itu, baru kita mulai proyek sebenarnya. Tahap planning proyek sebenarnya bisa dilakukan paralel dengan development proyek “mainan” kita.
Konsep game yang akan dibuat harus menarik, sampai-sampai anggota tim punya motivasi untuk menyelesaikannya. Jangan sampai banyak anggota yang merasa malas melanjutkan proyek karena melihat bahwa tujuan yang mau dicapai tidak menarik baginya.
Sebelum pembuatan game, kita harus membuat cetak birunya dulu selengkap mungkin. It’s hard to hit a moving target. Memang kita pasti akan fleksibel untuk mengubah cetak biru di tengah development, tetapi akan sangat baik kalau apa yang mau kita kerjakan sudah didefinisikan dengan jelas sejak awal proyek.
Gw juga udah punya gambaran untuk masalah kolaborasi. Nanti semua kode, gambar, diskusi dll. akan ditaruh di suatu website, dan kita akan menggunakan sistem yang biasa digunakan untuk collaborative development via internet. Menurut gw kalau kita punya kemauan sih bisa aja, buktinya banyak proyek open source yang hampir semua developernya tinggal di negara-negara yang jauh satu sama lain. Mereka juga hanya mengerjakan segalanya secara part-time, sama seperti kita.
Kira-kira nanti kita akan memiliki divisi-divisi ini:
  • software development: orang2 yang melakukan coding dan membuat implementasi
  • artist: orang2 yang membuat gambar sprite, efek-efek ledakan / darah dll., sound effect, music / BGM, dll.
  • concept: orang2 yang berkreasi mengenai gameplay, bagaimana membuat game kita menjadi menyenangkan
  • test: orang2 yang mengetes game untuk mencari bug, meningkatkan gameplay dll.
  • coordinator: orang2 yang mengkoordinir jalannya proyek, membuat timeline, roadmap, target jangka menengah dan panjang, waktu release, public beta dll. (mungkin satu-dua orang cukup)
Tentu saja pembagian tersebut tidak eksklusif satu sama lain – seseorang bisa masuk ke lebih dari satu divisi. Yang pasti setiap orang harus bekerja sesuai kemampuan masing-masing.
Gw sih maunya development game kita menggunakan bahasa Indonesia. Tapi hal itu akan menutup kemungkinan orang non-Indonesia menjadi bagian dari proyek. Hal ini perlu didiskusikan lebih lanjut.

Berminat…?

Bagai mana Anda berminat ??? silahkan menuliskan komentar di Bawah.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...